Mahasiswa UNS Torehkan Prestasi di Ajang Internasional (ELSAH) 2020

 Lisa Elfena, menorehkan prestasi di kancah Internasional. Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Sosiologi Antropologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta itu menyabet dua kategori pada ajang Empower Leadership on Sustainable Development Goals (SDGs) and Human Rights (ELSAH) 2020.

Pelaksana kegiatan ini yaitu Korean Association of Human Rights Studies, KyungHee University, Korea International Cooperation Agency, Asia Development Alliance, Global Call to Action Againts Proverty, Migrant Forum Asia, dan Civil Society Development Association. Lisa mengikuti lomba ini secara daring.

Sebelum lomba dilaksanakan, Lisa telah mengirimkan esai mengenai pembangunan dan hak asasi manusia (HAM). Ada 49 peserta terpilih dari total 198 pendaftar se-Asia.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?HappyInspireConfuseSad
Ada delapan peserta asal Indonesia yang terpilih dari berbagai universitas seperti UNS, Universitas Indonesia (UI), Universitas Brawijaya (UB), dan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW). Lisa berhasil memenangkan kategori best national action plan pada grup dan sebagai individu meraih juara dua.

“Untuk lombanya ada dua yaitu individu dan grup. Nah, kalau grup itu berdasarkan negara asal. Untuk grup kita memenangkan best national action plan, untuk individu, saya juara dua,” ungkap Lisa melalui siaran pers UNS, Selasa, 29 Desember 2020.

Ajang lomba ini dilaksanakan secara daring selama lima hari, mulai 14-18 Desember 2020. Sebelum pelaksanaan lomba, Lisa mengaku bahwa ia diberi kuliah daring selama lima pekan berturut-turut mengenai SDGs dan Human Rights dari Kyung Hee University Korea.

“Lombanya seru, kita berasa tidak lomba tapi belajar bareng mengenai permasalahan setiap negara di Asia mengenai pembangunan dan HAM. Sedihnya adalah jaringan internet yang kurang stabil, seringnya mati listrik juga bikin sedih,” ungkap Lisa.

Selama lomba, Lisa menganalisis permasalahan, mencari data, dan memberikan solusi terbaik terkait pembangunan dan HAM. Sumber inspirasi Lisa adalah latar belakangnya sebagai mahasiswa Prodi Pendidikan sosiologi Antropologi yang melihat kondisi masyarakat sekitar.

Pada ajang ini, Lisa mengangkat cultural rights dalam pembangunan berkelanjutan. Lisa berharap dapat mengimplementasikan solusi yang dicetuskan.

“Harapan ke depannya, setelah lomba ini, semoga bisa mengimplementasikan solusi atas permasalahan cultural rights dan pembangunan berkelanjutan, bisa lebih bermanfaat untuk masyarakat sekitar agar pembangunan yang dilakukan ramah dengan HAM,” ungkapnya.

(AGA)

Medcom

Add Comment