5 Prestasi Bangsa Indonesia di 2018

2018 Merupakan tahun keemasan bagi Indonesia. Sejumlah prestasi tingkat dunia berhasil diraih.

Dunia seakan terbelalak menyaksikan Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang. Mulai dari Opening Ceremony yang menyajikan aksi spektakuler Presiden Joko Widodo, bersatunya dua Korea dalam naungan bendera unifikasi, hingga Closing Ceremony.

“Sebagai tuan rumah, Indonesia menyajikan pertunjukan kelas dunia — meski ada sejumlah kendala logistik dan komunikasi, sesuatu yang selalu ada di setiap perhelatan akbar semacam Olimpiade– Asian Games (2018) telah benar-benar muncul sebagai acara multisport terbesar kedua di dunia. Tidak hanya dalam hal jumlah peserta, tetapi juga dalam kualitas atlet dan kemampuan mengorganisasi acara.”

Kutipan di atas merupakan tulisan Nazvi Careem, jurnalis surat kabar ternama Hong Kong South China Morning Post (SCMP) dalam artikelnya yang berjudul “Asian Games: Sun Yang, Jordan Clarkson and other world-class athletes help Indonesia stage the best Games ever”, seperti dikutip pada Senin, 3 September 2018.

Careem juga memuji kapabilitas Inasgoc, dan terkhusus, puluhan ribu muda-mudi sukarelawan dari Indonesia yang selama dua pekan berperan sebagai “gerigi roda” kecil guna memuluskan gerak operasional sebuah “mesin besar” bernama Asian Games 2018.

“Para sukarelawan Indonesia … yang berjumlah lebih dari 30.000 orang, adalah yang terbaik yang pernah ada dan telah memainkan peranan besar dalam menyukseskan the (Asian) Games,” tulis Careem.

Tinjauan positif juga datang dari surat kabar ternama Amerika Serikat The New York Times, yang melansir kantor berita AS, The Associated Press (AP), dengan memasang tajuk berita berjudul “Asian Games Close: Indonesia Shows It’s the ‘Energy of Asia”, yang rilis pada 2 September.

“Syekh Ahmad al-Fahad al-Sabah dari Kuwait, Presiden Dewan Olimpiade Asia, mendapat tepuk tangan meriah ketika ia menyatakan kalimat kepada seisi stadion (Gelora Bung Karno) yang penuh berupa: ‘Terima kasih Jakarta, terima kasih Palembang. Kalian berhasil’,” AP menulis, seperti dilansir The New York Times.

Berikut prestasi Indonesia paling membanggakan di 2018:
Asian Games 2018 di Posisi Empat
Presiden Jokowi mengungkapkan, tak hanya masyarakat Indonesia saja yang terkejut dengan prestasi atlet Indonesia di Asian Games, seluruh dunia juga tak menyangka Indonesia dapat meraih 31 emas. Padahal pada Asian Games sebelumnya, kontingen Indonesia hanya mampu menyabet empat medali emas.

“Ini lompatan besar yang jadi fondasi untuk prestasi-prestasi selanjutnya,” ucap Presiden Jokowi.

Sepanjang sejarah Asian Games baru pertama kalinya Indonesia memboyong puluhan medali emas. Sebagai informasi, pada Asian Games 2006 di Doha, Indonesia hanya mengantongi dua medali emas dari cabor bulu tangkis dan boling. Kemudian pada 2010 di Guangzhou empat medali emas dari perahu naga tiga dan bulu tangkis satu. Sedangkan pada Asian Games 2014 di Incheon meraih empat dari cabor atletik, bulu tangkis dan wushu.

Presiden Jokowi sendiri mengaku bangga dengan prestasi yang ditorehkan para atlet di Asian Games XVIII. “Saya ingin ada tambahan 31 medali emas lagi, saya juga ingin terus melihat Merah Putih dikabarkan dan lagu Indonesia raya terus dikumandangkan,” kata Presiden Jokowi.

Zohri Juara Lari 100 Meter di Finlandia
Sprinter asal Indonesia Lalu Muhammad Zohri (18) berhasil membawa medali emas dalam Kejuaraan Dunia Atletik U20 pelari 100 meter putra yang diselenggarakan di Finlandia.

Dilansir dari situs resmi Asosiasi Internasional Federasi Atletik (IAAF), Kamis (12/2), ini merupakan medali emas pertama bagi Indonesia. Tercatat dalam 32 tahun terakhir posisi terbaik atlet Indonesia berada dalam finish posisi ke-8 yaitu pada tahun 1986.

Zohri mampu mengungguli duo sprinter asal Amerika Serikat, yakni Anthony Schwartz dan Eric Harrison, yang masing-masing mencatatkan waktu 10,22 detik.Ia tercatat hanya membutuhkan waktu 10,18 detik untuk mencapai garis finish.

“Saya sangat senang dengan kejuaraan junior ini. Sekarang, saya akan mempersiapkan Asian Games bulan depan. Saya sangat bangga – ini adalah pengalaman yang luar biasa dan ini sangat bagus untuk karir saya. Bahkan berada di final adalah berkah yang besar,” ujarnya.

Juara Piala AFF U16
Timnas Indonesia U-16 sukses menjadi yang terbaik di Piala AFF U-16 setelah mengalahkan Thailand U-16 di partai final. Pada pertandingan tersebut, Garuda Asia juara setelah memenangi adu penalti.

Di pertandingan yang digelar di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo (11/8) malam tersebut, kedua tim menampilkan permainan terbaik mereka. Indonesia sempat unggul lebih dahulu lewat gol Fajar Fathur di menit ke-33 sebelum Apidet Janngam menyamakan skor pada menit ke-72.

Setelah bermain imbang 1-1 di waktu normal, penentuan gelar juara pun harus ditentukan lewat adu penalti. Pada adu penalti, kiper Ernando Ari kemudian menjadi pahlawan dengan mementahkan eksekusi Apidet Janngam dan Pongsakorn Innet.

Sementara empat algojo Indonesia, yakni Sutan Zico, Bagus Kahfi, Rendy Juliansyah, dan David Maulana mampu menunaikan tugasnya dengan baik.

Kemenangan ini pun disambut bahagia oleh seluruh masyarakat Indonesia. Kegembiraan dan ucapan selamat pun datang dari berbagai penjuru, tak terkecuali Presiden Joko Widodo.

Keberhasilan Timnas Indonesia U-16 merengkuh titel juara Piala AFF, Sabtu (16/8/2018), mendapat apresiasi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut Jokowi, kemenangan itu menjadi kado terindah bagi Indonesia yang akan memperingati hari ulang tahun kemerdekaan yang ke-73.

Minions Juara Dunia Bulutangkis
Raihan dalam All England tahun ini menjadikan Marcus/Kevin sebagai pasangan yang tidak terkalahkan dalam 19 laga internasional terakhir, dan memantapkan posisi mereka sebagai pemuncak rangking dunia Badminton World Federation (BWF) saat ini.

Sejumlah rekor lain yang dicatat oleh Marcus/Kevin, yakni menjadi satu-satunya pasangan ganda putra bulutangkis tersukses sepanjang sejarah BWF yang mengumpulkan rangking poin akumulasi melebihi 100 ribu poin.

Selain itu Marcus/Kevin juga menjadi pasangan yang sukses mempertahankan titel ganda putra All England secara berturut-turut sejak tahun 2017-2018, serupa dengan catatan yang ditorehkan pebulutangkis ganda putra Indonesia sebelumnya, yaitu Rexy Mainaky/Ricky Subagja di tahun 1995/1996.

Namun dengan sejumlah capaian ini, Menpora justru mengatakan tantangan cabang bulutangkis masih banyak.

“Tentunya kita berharap, capaian ini menjadi inspirasi dan semangat bagi sektor lainnya seperti di tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran, untuk meraih kemenangan dan menjadi juara, karena kita sesungguhnya punya banyak pemain muda yang sangat potensial di sana,” harap Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.

TNI Juara Dunia Menembak di Australia
TNI AD kembali menorehkan prestasi gemilang di kancah dunia dengan menjadi Juara Umum Australian Army of Skill Arms at Meeting (AASAM) 2018. Ini adalah lomba tembak bergengsi antar Angkatan Darat dari 18 negara di wilayah Asia Pasifik Amerika dan Eropa. Sudah 11 tahun TNI AD merajai perlombaan ini.

TNI meraih 36 Medali Emas, 18 Perak dan 13 Perunggu, berikutnya Australia dengan meraih 9 medali Emas, 4 Perak dan 10 Perunggu, ditempat ketiga Malaysia meraih 8 Medali Emas, 6 Perak dan 2 Perunggu.

Lomba Tembak ini diselenggarakan oleh Angkatan Darat Australia (Royal Australian Army) dan berlangsung selama 18 hari mulai tanggal 23 April hingga 10 Mei 2018, di Puckapunyal Military Range, Victoria, Australia. Materi yang dilombakan meliputi Materi Senapan dan Pistol serta Sniper.

Pada lomba tembak AASAM tahun 2018 ini, TNI Angkatan Darat menerjunkan 12 atlet menembaknya terdiri dari Kostrad 5 orang, Kopassus 4 orang, Kodam XIV/Hasanuddin 2 orang dan Kodam Jaya 1 orang dengan 4 official.

Sebagai Komandan Kontingen Kolonel Inf Khabib Mahfud, SIP yang kesehariannya menjabat sebagai Komandan Brigif Raider 13/1 Kostrad

Add Comment